Tampilkan postingan dengan label Taylor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Taylor. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 September 2012

Lagu Baru Taylor Swift Terinspirasi Kandasnya Hubungan dengan Joe Jonas?

Jakarta - Taylor Swift baru saja merilis single barunya 'We are Never Ever Getting Back Together'. Curhat lewat lagu lagi, Taylor?

Ternyata tidak. Lagu tersebut awalnya dihubung-hubungkan dengan hubungan Taylor dengan Joe Jonas yang kandas tahun 2008 lalu. Namun Joe sendiri membantah hal tersebut.

"Aku tak berpikir kami pernah mencoba (untuk kembali lagi), jadi aku bisa bilang lagu itu bukan tentang aku," ujar Joe dilansir Female First, Kamis (16/8/2012).

Taylor memang dipercaya sering curhat lewat lagu. Di album-album sebelumnya ia diyakini menulis lagu tentang hubungannya dengan Joe Jonas, Taylor Lautner, hingga John Mayer.

Disebut sering curhat lewat lagu yang ditulisnya Taylor sendiri sebenernya tak mengelak. Bagaimanapun, ia mengaku memang suka menuangkan apa yang ia rasakan menjadi lagu.

"Agak sulit menulis pesan di sebuah lagu karena aku tahu kalian akan langsung mengetahuinya (untuk siapa lagu itu). Tapi aku juga senang karena kalian menaruh perhatian besar pada lirikku," ujar Taylor.
(ast/ast)

Minggu, 02 September 2012

'Red', Album Cinta & Emosi Taylor Swift

Jakarta - Sejak merilis album self-titled pada 2006 lalu, Taylor Swift mulai dikenal sebagai penyanyi pop country yang tengah bersinar. Kini ia kembali melahirkan karya baru yang berisi cinta dan emosi.

Ketika live chat bersama para fans via YouTube, ia memberi kejutan kepada para penggemarnya. Swift ingin para penggemar menjadi pihak pertama yang tahu kabar tersebut.

"Aku akan punya album baru yang keluar pada 22 Oktober, dan aku ingin memberi tahu kalian soal itu," sambil menambahkan bahwa album itu akan diberi titel 'Red'.

Saat ditanyakan mengenai arti dari judul albumnya Swift mengatakan, judul itu diambil dari salah satu lagu yang menggambarkan perasaannya saat menulis lagu itu. "Aku menulis lagu berjudul 'Red' dan memikirkan arti lagu itu untukku," ujarnya.

"Semua perasaan berbeda dari album ini kebanyakan tentang kegilaan, rusuh, intensitas, dan hubungan yang semi-beracun yang aku alami selama dua tahun terakhir, dan semua emosi itu darang dari cinta yang intens, frustrasi, kecemburuan dan kebingungan, semua itu ada dalam pikiranku, semua emosi itu red," paparnya.

Berbicara soal komposisi lagu dalam album tersebut, Swift mengatakan ada 15 lagu lainnya. 'We Are Never Ever Getting Back Together' adalah lagu yang ditujukan penyanyi country itu kepada mantan kekasihnya.

Lagu tersebut akan menjadi single pertama dan dirilis via iTunes. Akan ada juga duet bersama musisi Inggris Ed Sheeran dalam lagu yang mereka tulis bersama.

Untuk mempromosikan albumnya itu, Swift berencana mengunjungi beberapa negara. Ia juga berencana menggelar tur keliling dunia.

Berbicara soal karya musiknya, penyanyi berusia 22 tahun itu terbilang sangat sukses dari sisi komersial. Ia telah menjual lebih dari 20 juta album dan 50 juta download di seluruh dunia, 17,8 juta album dan 47,6 juta download di AS.

(ich/mmu)

Senin, 27 Agustus 2012

Taylor Swift, Menulis Lagu karena Jadi Korban Bullying

Jakarta - Menjadi bahan ledekan teman-temannya di sekolah mendorong Taylor Swift menjadi lebih kreatif. Ia menyaring perasaannya dan menuangkan lewat lagu atau novel 350 halaman. Dari situ, perjalanan karier musik Swift dimulai.

Lahir 13 Desember 1989 di Reading, Pennsylvania, Swift mulai menunjukkan bakat seninya ketika memenangkan sebuah kontes puisi nasional dengan puisi sepanjang tiga halaman berjudul "Monster in My Closet". Ketika itu ia masih duduk di kelas empat.

Di usia sepuluh tahun ia mempelajari instrumen gitar, dan menulis lagu pertamanya "Lucky You". Dua tahun kemudian, dia menggunakan seluruh waktu liburan musim panasnya untuk menulis sebuah novel sepanjang 350 halaman yang tidak pernah diterbitkan.

Swift adalah seorang korban bullying, dan dia menghabiskan waktu luangnya dengan menulis lagu untuk mengekspresikan perasaannya. Seiring dengan kemampuannya bermain gitar dan menyanyi yang meningkat, Swift mulai tampil di kontes karaoke dan festival-festival lokal.

Penampilan besar pertamanya adalah sebuah pertunjukan yang diterima baik di Bloomsburg Fair. Pada 2006, ia merilis debut single berjudul "Tim McGraw", disusul album debutnya yang kemudian disertifikasi multi-platinum oleh Recording Industry Association of America.

Pada November 2008, Swift merilis album keduanya, Fearless yang mengantarkannya meraih empat Grammy Awards, termasuk Album Terbaik Tahun Ini pada Grammy Awards ke-52. Fearless dan Taylor Swift berturut-turut menutup tahun 2008 di urutan ketiga dan keenam, dengan angka penjualan sebanyak 2,1 dan 1,5 juta kopi.

Fearless menduduki puncak Billboard 200 selama 11 minggu berturut-turut. Swift dinobatkan sebagai Artis Terbaik Tahun Ini oleh majalah Billboard pada 2009.

Pengaruh terbesar Swift dalam bidang musik adalah Shania Twain. Orang-orang lain yang juga memberinya pengaruh adalah LeAnn Rimes, Tina Turner, Dolly Parton, Adelwin, dan neneknya sendiri. Meskipun neneknya adalah seorang penyanyi opera profesional, selera musik Swift selalu lebih condong ke country.

Swift merilis album ketiganya Speak Now pada 25 Oktober 2010 yang berhasil terjual sebanyak 1.047.000 kopi dalam minggu pertama. Pada 2008, keseluruhan albumnya terjual sebanyak empat juta kopi, menjadikannya musisi terlaris pada tahun itu di Amerika Serikat menurut Nielsen SoundScan.

Pada Maret 2011, ia telah berhasil menjual lebih dari 20 juta album dan 34,3 juta singel di seluruh dunia. Penyanyi berambut pirang itu tercantum dalam Guinness Book Of World Records 2012 sebagai Fastest Selling Digital Album by a Female Artist untuk albumnya Speak Now, dan Most Simultaneous U.S. Hot 100 Hits by a Female Artist.

(ich/mmu)