Senin, 27 Agustus 2012

Taylor Swift, Menulis Lagu karena Jadi Korban Bullying

Jakarta - Menjadi bahan ledekan teman-temannya di sekolah mendorong Taylor Swift menjadi lebih kreatif. Ia menyaring perasaannya dan menuangkan lewat lagu atau novel 350 halaman. Dari situ, perjalanan karier musik Swift dimulai.

Lahir 13 Desember 1989 di Reading, Pennsylvania, Swift mulai menunjukkan bakat seninya ketika memenangkan sebuah kontes puisi nasional dengan puisi sepanjang tiga halaman berjudul "Monster in My Closet". Ketika itu ia masih duduk di kelas empat.

Di usia sepuluh tahun ia mempelajari instrumen gitar, dan menulis lagu pertamanya "Lucky You". Dua tahun kemudian, dia menggunakan seluruh waktu liburan musim panasnya untuk menulis sebuah novel sepanjang 350 halaman yang tidak pernah diterbitkan.

Swift adalah seorang korban bullying, dan dia menghabiskan waktu luangnya dengan menulis lagu untuk mengekspresikan perasaannya. Seiring dengan kemampuannya bermain gitar dan menyanyi yang meningkat, Swift mulai tampil di kontes karaoke dan festival-festival lokal.

Penampilan besar pertamanya adalah sebuah pertunjukan yang diterima baik di Bloomsburg Fair. Pada 2006, ia merilis debut single berjudul "Tim McGraw", disusul album debutnya yang kemudian disertifikasi multi-platinum oleh Recording Industry Association of America.

Pada November 2008, Swift merilis album keduanya, Fearless yang mengantarkannya meraih empat Grammy Awards, termasuk Album Terbaik Tahun Ini pada Grammy Awards ke-52. Fearless dan Taylor Swift berturut-turut menutup tahun 2008 di urutan ketiga dan keenam, dengan angka penjualan sebanyak 2,1 dan 1,5 juta kopi.

Fearless menduduki puncak Billboard 200 selama 11 minggu berturut-turut. Swift dinobatkan sebagai Artis Terbaik Tahun Ini oleh majalah Billboard pada 2009.

Pengaruh terbesar Swift dalam bidang musik adalah Shania Twain. Orang-orang lain yang juga memberinya pengaruh adalah LeAnn Rimes, Tina Turner, Dolly Parton, Adelwin, dan neneknya sendiri. Meskipun neneknya adalah seorang penyanyi opera profesional, selera musik Swift selalu lebih condong ke country.

Swift merilis album ketiganya Speak Now pada 25 Oktober 2010 yang berhasil terjual sebanyak 1.047.000 kopi dalam minggu pertama. Pada 2008, keseluruhan albumnya terjual sebanyak empat juta kopi, menjadikannya musisi terlaris pada tahun itu di Amerika Serikat menurut Nielsen SoundScan.

Pada Maret 2011, ia telah berhasil menjual lebih dari 20 juta album dan 34,3 juta singel di seluruh dunia. Penyanyi berambut pirang itu tercantum dalam Guinness Book Of World Records 2012 sebagai Fastest Selling Digital Album by a Female Artist untuk albumnya Speak Now, dan Most Simultaneous U.S. Hot 100 Hits by a Female Artist.

(ich/mmu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar